Waktu lagi kelaparan, apa yang kamu rasakan? Apa yang akan terpikir dibenakmu?
Kenapa kita suka mikir kalau membeli makan waktu lapar itu hal yang buruk?
Waktu kita lapar, otomatis perasaan kita bakal buruk bahkan keputusan kita juga gak bakal baik.
Ishak dan
Ribka punya anak kembar, namanya Esau dan Yakub. Esau sendiri adalah pemburu
yang handal. Dia senang berburu. Sementara saudara kembarnya Yakub justru
sebaliknya. Yakub lebih suka tinggal di rumah dan melakukan tugas rumah, termasuk salah satunya memasak.
Suatu hari
Esau pulang dari perburuan. Dia lalu sangat kelaparan. Dan pada waktu yang bersamaan,
Yakub baru saja memasak sup. Aromanya pun begitu sedap, yang membuktikan kalau masakannya pasti enak.
Waktu dalam
kelaparan, Esau bahkan rela menjual hak kesulungannya kepada Yakub hanya karena makanan. Bukankah itu keputusan yang buruk?
Semangkuk sup buatan Yakub benar-benar dijual dengan harga yang sangat mahal.
Kisah inilah
yang membuat orang Kristen kembali berpikir kalau makanan berperan penting dalam
persekutuan. Saat sedang berkumpul dalam kelompok kecil, menyediakan makanan akan jadi pelengkap yang sempurna bagi semua anggota kelompok.
Hal ini
sendiri juga dilakukan oleh Yesus. Dia bahkan membuat mujizat demi memenuhi kebutuhan jasmani ribuan orang yang mengikuti dan mendengarkan pesanNya.
Kita butuh makanan untuk tetap bisa hidup. Tapi jauh dari itu, makanan juga berguna sebagai pelengkap ketika kita bersekutu atau berkumpul dengan orang-orang seiman lainnya.
Baca Juga:
Biar Gak Penyakitan di Usia Muda, Ini 9 Tips Hidup Sehat Buat Anak Kos
Bukan Cuma Makan, Ini Pentingnya Pastikan Makanan Kita Kaya Probiotik!
Ada
beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan saat menghidangkan makanan waktu kita sedang kelompok kecil.
1. Makanan itu bisa jadi daya tarik
Supaya anggota
baru tertarik datang ke kelompok kecil untuk pertama kalinya, tawarkanlah mereka semacam perayaan makan bersama sederhana.
Dengan itu, mereka akan berpikir kalau hal itu cukup menarik.
Makanan bisa
jadi daya tarik karena anggota baru gak perlu bertanya-tanya tentang bagaimana pertemuan
kelompok kecil ini akan berlangsung. Dan yang paling menyenangkan adalah setiap
anggota bisa berinteraksi dengan bebas selama makan. Jadi, situasinya akan jauh lebih rileks.
2. Makanan bisa jadi awal percakapan
Gak ada cara
yang lebih baik untuk memulai percakapan selain dari makan bersama. Karena dengan makan akan membuat semua orang merasa lebih nyaman.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan supaya kelompok kecil tetap jalan sembari makan.
Pertama adalah
bisa memutuskan dengan anggota lain apakah akan makan berat atau ringan, makan di
rumah salah satu anggota atau di tempat makan. Semua itu tergantung keputusan bersama.
Kedua,
pastikan makanan atau minuman yang dihidangkan bisa disantap oleh semua anggota.
Tanyakan apakah mereka punya alergi sama makanan atau minuman tertentu. Lalu pastikan menu itu gak ada dalam daftar makanan yang dibeli.
Ketiga, supaya
gak terlalu menghabiskan banyak biaya hanya di satu pihak saja. Mintalah supaya
setiap anggota bisa berkontribusi memberikan patungan. Atau bisa juga dengan makan
ala potluck.
Pastikanlah
bahwa setiap anggota memahami kalau makanan hanyalah pelengkap dalam kelompok. Karena
itu ingatkan supaya fokusnya tetap tentang belajar soal firman Tuhan. Jangan
sampai makna ini berubah karena setiap anggota malah lebih sibuk memikirkan
tentang makanan.